Tugas NGN 1


1. Megaco
Megaco adalah sebuah implementasi dari arsitektur Media Gateway Control Protocol untuk mengontrol Media Gateways di jaringan Internet Protocol (IP) dan jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN). Megaco didefinisikan sebagai ITU-T Rekomendasi H.248.1.
Megaco mendefinisikan protokol untuk Media Gateway Controller (MGC) untuk mengontrol Media Gateways (MG) untuk mendukung aliran multimedia di jaringan komputer. Hal ini biasanya digunakan untuk menyediakan Voice over Internet Protocol (VoIP), layanan suara dan fax antara jaringan IP dan PSTN, atau seluruhnya dalam jaringan IP. Contohnya: voice-to-text application.
Protokol ini adalah hasil kolaborasi dari kelompok kerja MEGACO Internet Engineering Task Force (IETF) dan International Telecommunication Union ITU-T Study Group 16. IETF standar aslinya diterbitkan sebagai RFC 3015, yang kemudian digantikan oleh RFC 3525. Istilah Megaco adalah sebutan IETF. ITU kemudian mengambil alih kepemilikan protokol dan versi IETF telah direklasifikasi sebagai bersejarah. ITU telah menerbitkan tiga versi H.248.1, terbaru pada bulan September 2005.
Megaco tidak sama dengan MGCP, dalam hal ini, Megaco memiliki beberapa keunggulan dari MGCP, antara lain: Megaco mendukung multimedia danconference multipoint yang meningkatkan layanan, dapat menggunakan TCP dan UDP, serta binary coding.

Dalam membangun dan memutuskan hubungan, Megaco memiliki dua parameter penting, yaitu: termination dan context.
a. Termination
Termination merupakan entitas logic dalam MG yang fungsinya adalah sebagai sumber data. Termination memiliki ID yang unik yang ditandai oleh MG saat pertama kali dibuat. Termination ada karena hasil dari add command, dapat dihapus dengan substract command. Di dalam termination terdapat signals yang dibangkitkan oleh MG (contohnya: tones). Termination diprogram untuk mendeteksi proses yang terjadi seperti pesan yang akan dikirim ke MGC atau aksi-aksi lainnya yang dilakukan oleh MG.
b. Context
Context merupakan hubungan antara beberapa termination. Jika terdapat termination yang tidak berhubungan dengan termination lain, maka context ini dinamakan null context. Context memiliki context ID, topologi yang menyatakan aliran media antara terminationdiantara context, dan the priority untuk menyediakan MG informasi tentang proses yang harus segera dilakukan oleh context. Megaco itu sendiri menggunakan context untuk memproses panggilan multimedia dan panggilan konferensi.

2. Algoritma pada circuit switch
a. Dijkstra
Algoritma ini dapat menentukan jarak terpendek dari sebuah graf berarah dengan bobot-bobot sisi yang bernilai tak negatif. Setiap sisi dalam graf ini adalah pasangan dari setiap vertices (u,v) yang melambangkan hubungan antara verteks u dengan verteks v.
w (u,v) adalah jarak tak negatif dari verteks u ke verteks v. Algoritma ini akan menentukan jarak terpendek dengan menghitung jumlah jarak semua sisi dalam jalur tersebut, dan memilih yang terkecil.
b. Bellman Ford
Algoritma ini akan menghitung jarak terpendek dari satu sumber pada sebuah digraf berbobot. Algoritma ini akan menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari sebuah Node. Jika Algoritma dijkstra mengharuskan bahwa tidak boleh ada sisi yang berbobot negatif, lain halnya dengan algoritma Bellman Ford. Algoritma ini dapat digunakan jika terdapat sisi yang berbobot negatif. Namun Algoritma dijkstra lebih cepat menghitung cost daripada algoritma Bellman Ford. Jadi, disarankan algoritma Bellman Ford digunakan hanya pada kasus dimana sisi dari graf tersebut memiliki bobot yang negatif.
Algoritma Bellman Ford menggunakan waktu sebesar O(V.E), dimana V dan E adalah banyaknya sisi dan titik.

3. Posisi time slot dalam circuit switched jika melakukan voice conference?
Dalam circuit switched, tidak diijinkan adanya penyisipan informasi pada time slot ketika seseorang sedang melakukan percakapan sedang menduduki time slot meskipun terdapat celah kosong. Jadi jika ingin melakukan voice conference, harus pada awal time slot.

4. PLMN = circuit switched ?
Public Land Mobile Network (PLMN) dapat dianggap sebagai perpanjangan atau integrasi dari PSTN (Public Switched Telephone Network), sistem MSC pada PLMN ini juga merupakan circuit switched, seperti halnya pada PSTN.

5. RSVP vs Bandwidth Shaping
Secara singkatnya, RSVP menetapkan bandwidth yang tetap (fixed) dari suatu node ke node lainnya. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan resource setup protocol yang didesain untuk diintegrasikan pada pelayanan internetworking, dan set up resource reservation QoS yang dapat mendukung routing protocol unicast dan multicast dan dapat ditempatkan pada pengantara dalam group multicast yang besar. Sebuah host RSVP yang perlu mengirim data dengan QoS yang spesifik akan mengirimkan sebuah pesan path yang akan dikirim melalui rute unicast atau multicast pra-established oleh protokol routing. Jika pesan path sampai pada sebuah router yang tidak mengerti RSVP, router tersebut akan meneruskan pesan tanpa menafsirkan isi pesan tersebut. Namun ketika router tujuan menerima pesan tersebut maka:
a. Memesan bandwidth berdasarkan parameter permintaan.
b. Meneruskan permintaan upstream (dalam arah pengirim).

Bandwidth Shaping termasuk ke dalam traffic shaping. Bandwidth Shaping adalah proses memanipulasi, mengendalikan bagian sambungan jaringan ke dunia luar dan menentukan konsumsi bandwidth yang diperbolehkan berdasarkan jenis kegiatan. Istilah ini umumnya digunakan bersamaan dengan Internet Service Provider (ISP), dimana mengacu pada alat yang digunakan untuk membatasi atau konsumsi bandwidth langsung oleh pengguna. ISP dapat menggunakan Bandwidth Shaping untuk membatasi kemampuan user untuk mengambil terlalu banyak kendali terhadap gateway internet. Bandwidth Shaping juga disebut alat manajemen bandwidth atau alokasi bandwidth.

6. Resume NGN architecture
a. Kata kunci Definisi NGN
- Packet-based transfer
- Open interfaces
- End-to-end QoS
- Generalized mobility
- Fixed/Mobile
- Independence of service transport
- Multiple last mile technologies
- Compliant with all regulatory requirements, for example concerning emergency communications, security, privacy, and etc.
b. Konsep NGN Architecture
- Separation between service and transport
- Personal and Terminal Mobility
- Resource and Admission Control
- QoS selection & Control
- Accommodation of legacy terminal and systems
c. Konsep Dasar NGN:
- NGN services stratum
- NGN transport stratum
d. Fungsi Transport stratum dibagi menjadi dua, yaitu:
- Transport functions
1. Menyediakan konektivitas untuk semua komponen dan fungsi-fungsi terpisah secara fisik dalam NGN
2. Fungsi Transport:
* acces network functions: menjaga akses end-user ke jaringan serta mengumpulkan trafik yang datang dari akses tersebut menuju core network, melakukan mekanisme kontrol QoS secara langsung dengan trafik user.
* edge functions: menggabungkan media dan pemrosesan trafik yang datang dari jaringan akses berbeda ke dalam jaringan core transport, megendalikan QoS dan trafik.
* core transport functions: menyediakan sarana untuk membedakan kualitas transport pada core network, melakukan mekanisme kontrol QoS secara langsung dengan trafik user.
* gateway functions: menyediakan kemampuan untuk internetwork dengan end-user functions dan jaringan lainnya, gateway functions dapat dikendalikan baik secara langsung oleh service control funtions, atau melalui transport control functions.
* media handling functions: menyediakan pengelolaan media resource untuk penyediaan layanan
- Transport control functions
1. Resource and admission control functions (RACF) menyediakan QoS control dan Admission control, penengah untuk negosiasi dan alokasi resource antara service control functions dan transport functions untuk sesi berbasis aplikasi dan sesi berbasis non-aplikasi yang memerlukan kontrol NGN transport resource termasuk kontrol QoS dan NAPT/FW dan NAT traversal, berinteraksi dengan transport functions dan NACH.
2. Network Attachment Control Functions (NACH) menyediakan registrasi pada akses level dan inisialisasi end-user functions untuk mengakses layanan NGN, menyediakan identifikasi/otentikasi network-level, mengelola alamat IP dan otentikasi access session.
- Transport user profile functions
1. fungsi ini mengambil bentuk functional database yang mewakili kombinasi informasi user dan data kontrol lainnya kedalam satu "user profile" function dalam transpor stratum.
2. Functional database ini dapat ditetapkan dan diimplementasikan sebagai satu set database yang bekerjasama dengan fungsi-fungsi yang berada di setiap bagian dari NGN.
e. Service Stratum functions dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Service control functions, mencakup kontrol sesi dan non-sesi, registrasi, dan fungsi otentikasi dan otorasi pada service level.
- Application/seervice support functions, meliputi fungsi-fungsi seperti gateway, registrasi, dan fungsi otentikasi dan otorasi pada application level.
- Service user profile functions, mewakili kombinasi dari informasi user dan data control lainnya kedalam satu user profile function di service stratum dalam bentuk database functional.
f. End-user function
Tidak ada asumsi yang dibuat tentang beragam antarmuka pengguna akhir dan pengguna akhir jaringan yang mungkin terhubung ke jaringan akses NGN. Berbagai kategori peralatan pengguna akhir yang didukung dalam NGN, dari warisan single-line telepon ke jaringan perusahaan yang rumit. Peralatan pengguna akhir dapat bersifat mobile atau fixed.
g. Management Functions, meliputi:
- Fault management
- Configuration management
- Accounting management
- Performance management
- Security management
h. Keuntungan lainnya dari NGN, yaitu:
- Bandwidth saving
- Footprint comparison for 36000 line
- Power Consumption



Sumber:

0 komentar:

Copyright © 2009 - marnala b. w. sibuea - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template