zZzzzZz

Layanan pada softswitch class 4 antara lain yaitu :
1. Time Dependent Routing
Softswitch harus mampu melakukan pemilihan jalur routing berdasarkan
waktu dalam hari dan hari dalam minggu.
2. Routing for operator
Softswitch harus mampu melakukan pemilihan jalur routing berdasarkan
operator trafik tersebut berasal.
3. Routing for services
Softswitch harus mampu melakukan pemilihan jalur routing berdasarkan jenis
layanan tertentu dari trafik yang masuk. Misalnya pemilihan routing tertentu
untuk layanan emergency, AIN, dll.
4. Routing for network
Softswitch harus mampu melakukan pemilihan jalur routing berdasarkan jenis
jaringan. Misalnya routing tertentu untuk trafik yang berasal dari jaringan
selular, PSTN, VoIP, VPN, dll.
5. Trunk group bundling
Softswitch harus mampu melakukan pengelompokan trunk (trunk group) dan
masing-masing dapat dikontrol dan dikelola secara tersendiri atau
independen terhadap yang lain.
6. SwitchID / Trunk Group Routing
Softswitch harus mampu melakukan pemilihan ruting berdasarkan kelompok
switch atau trunk dari mana trafik tersebut berasal.
7. Class of service restriction
Softswitch harus mampu memberikan prioritas pengiriman berdasarkan kelas
layanan yang dimilikinya. Dalam keadaan trafik padat, trafik yang memiliki kelas layanan rendah akan dikenakan penundaan, sementara trafik yang
memiliki kelas layanan tinggi akan didahulukan.
8. CIC (Carrier Identification Code) Routing
Softswitch harus mampu melakukan pemilihan kanal percakapan dengan
pola tertentu sesuai dengan pola pemilihan yang dilakukan oleh pihak lawan
sehingga tidak terjadi tabrakan pendudukan kanal sirkit.
9. Screening (country code and operator)
Softswitch harus mampu melakukan screening terhadap panggilan yang
datang dari operator lain dan atau dari luar negeri berdasarkan kode operator
dan kode negara
10. Blocking
Softswitch harus dapat melakukan blocking berdasarkan destination,
geographic/area code, country code, call type : international, operator,
destination address
11. Automatic Re-routing
Softswitch harus mampu melakukan re-routing terhadap trunk group tertentu
secara otomatis.
12. Overflow Routing
Softswitch harus mampu melakukan pengaturan/routing terhadap kelebihan
trafik.

Layanan pada softswitch class 5 antara lain yaitu :
1. Abbreviated Dialing
Adalah fitur untuk mempersingkat proses dialling dengan nomor singkatan
yang terdiri dari satu atau dua digit. Softswitch harus mampu untuk
mendeteksi penggunaan fitur ini oleh pelanggan dengan melakukan
pemetaan nomor singkatan ke nomor yang sebenarnya dan kemudian melakukan proses panggilan seperti bila pelanggan melakukan panggilan
langsung tanpa nomor singkatan.
2. Call Forwarding (Unconditional, On Busy, No Answer, Call Waiting)
Adalah fitur yang memungkinkan pelanggan untuk mengalihkan panggilan
yang datang ke nomor lain yang telah ditentukan pada saat fitur ini diaktifkan.
Pengalihan ini ditentukan oleh kondisi nomor tujuan apakah unconditional, on
Busy, No Answer atau pada saat ada call waiting. Aktivasi dapat dilakukan
oleh pelanggan atau oleh operator.
3. Call Waiting
Fitur yang memungkinkan pelanggan menerima panggilan lain pada saat
telepon sedang digunakan. sistem softswitch harus mampu mengirimkan tone
interupsi bila pelanggan tersebut dalam keadaan busy, selanjutnya sentral
akan menunggu aksi dari pelanggan tersebut apakah pelanggan tersebut
menerima panggilan dengan menekan tombol flash.
4. Cancel Call Waiting
Adalah fitur pelengkap Call Waiting, dimana selain dapat menerima call
waiting, pelanggan juga dapat menolak Call Waiting yang datang.
5. Calling Line Identification Presentation (CLIP)
Adalah fitur yang memungkinkan pelanggan mengetahui identitas pemanggil.
sistem Softswitch harus dilengkapi dengan perangkat pembangkit FSK
(Frequency Shift Keying) untuk mengirimkan CLI.
6. CLIP on Call Waiting
Adalah fitur yang memungkinkan terminal pelanggan dapat menampilkan
nomor pemanggil saat ada call waiting.
7. Conference Call
Fitur yang memungkinkan pelanggan dapat melakukan konferensi telepon, i
call terminating atau call originating. Sistem softswitch harus mempunyai
kemampuan untuk menangani panggilan konferensi ini untuk tiga pelanggan
atau lebih.

Pada softswitch terdapat layanan tambahan antara lain yaitu :
1. Voice VPN
Layanan yang menyediakan voice VPN bagi pelanggan untuk menyalurkan
trafik voice internal pelanggan yang tersebar di beberapa tempat menjadi
satu jaringan.
2. Centrex (Virtual PBX)
Adalah fitur yang memungkinkan beberapa pelanggan membentuk grup
pelanggan, sebagaimana dalam sistem PBX, tanpa dibatasi oleh suatu lokasi.
Sistem softswitch harus menyediakan berbagai macam fasilitas layanan,
seperti extension dial, pembedaan pembebanan antar anggota, call transfer
by extension, Direct Inward Dialling (DID), Direct Outward Dialling (DOD), dll.
3. Prepaid Services (Panggilan Pra-Bayar)
Layanan yang menyediakan sarana bagi pelanggan untuk melakukan
panggilan dengan menggunakan kartu pra-bayar (prepaid card). Layanan
pra-bayar ini dapat digunakan untuk panggilan lokal, jarak jauh, bahkan jarak
jauh sesuai dengan jenis kartu yang disediakan dan dimungkinkan untuk
memenuhi panggilan konferensi.
4. Web Base Services
Layanan berbasis web yang dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi tertentu
yang ditetapkan oleh TELKOM, misalnya click to dial, web call center,
corporate directory, collect call, hotline, web conference, dll.
5. Unified Messaging Service (UMS)
Layanan yang memungkinkan pelanggan dapat mengirim dan menerima
pesan dari pelanggan lain atau dari pihak penyedia konten. Pesan yang
dikirim/terima dapat berupa text, voice, maupun multimedia dengan berbagai
macam kandungan isinya.
6. Multimedia Conferecing
Layanan yang memungkinkan pelanggan dapat melakukan panggilan
konferensi yang dilengkapi dengan voice, text, maupun video.

Terdapat beberapa komponen utama dalam system yang menggunakan protocol
H.323, :
1. Terminals
2. Multipoint Control Unit (MCU)
3. Gateway (GW)
4. Gatekeeper
1. Terminal
Terminal adalah endpoint yang berhubungan langsung dengan user yang
mengakomodasi fungsi real-time communication, komunikasi dengan perangklat
H.323 lain, GW, atau MCU.
Untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut ada komponen-komponen penting yang
seharusnya dimiliki sebuah terminal H.323, :
a. Audio coder/decoder
Merubah sinyal suara analoh kedalam formay digital, untuk kemudian di
transmisikan melalui jaringan paket. Codec yang direferensikan oleh ITU-T
sebagai audio codec antara lain, : G.711, G.722, G.723, G.728, G.729,
dimana masing-masing codec mempunyai algoritma, Data rate dan
spesifikasi teknis masing-masing. Setidaknya dalam system H.323 diperlukan
satu codec, dengan codec lain mungkin diperlukan sebagai opsi tambahan
untuk kasus komunikasi tertentu.
b. Video Codec
Mengambil informasi (data gambar) dari kamera untuk kemudian di konversi
menjadi bentuk yang dapat ditransmisikan. Contoh video codec yang
digunakan antara lain adalha, H.261 dan H.263. Video codec merupakan
komponen yang yidak harus ada, karenaya keberadaanya dalam system
tidak mutlak.
c. User Data Channel
Menyediakan dalam system H.323 untuk mendukung aplikasi-aplikas seperti
File Transfer, Audiographic conference, atau dataase access.
d. Call Signalling
Proses pembentukan hubungan dan pemutusan hubungan antara pihak yang
berkomunikasi disebut signaling. Endpoint H.323 juga harus membangun
koneksi antar endpoint sehingga komunikasi lebih lanjut dapat terjadi, proses
call signaling pada endpoint diatur oleh standar H.225
e. Media Stream Packetization
Suara, data, dan video yang akan ditransmisikan tentu harus di tempatkan
dalam sebuah paket yang mendukung system H.323. H.225 telah
mereferensikan Protokol (RTP/RTCP), untuk menangani masalah tersebut.
Berikut merupakan contoh terminal dalam H.323 yaitu :
• Telephone ( IP Phone)
• Video Phone
• Soft Phone (contoh : Net Meeting, Skype)
2. Multipoint Center Unit (MCU)
MCU bertanggung jawab dalam mengatur konferensi multipoint (Dua atau lebih
endpoints terlibat didalam konferensi). MCU terdiri dari Multipoint Controller (MC)
yang bertugas mengatur Call Signalling, dan juga secara opsional dapat memiliki
Multipoint Processor (MP) yang menangani Switching, media mixing, dan Media
processing.
Beberapa MP dapat melakukan fungsi real-time transcoding, terhadap aliran
audio atau video yang diterima
Setiap terminal yang berpartisipasi dapat memilih sendiri codec yang sesuai
dengan mereka.
3. Gateway
Gambar 2.3 Gateway
Seperti terlihat pada gambar, Gateway berfungsi sebagai endpoints yang
menghubungkan komunikasi antara dua terminal yang menggunakan protocol
stack yang berbeda.
Gateway dapat terdiri dari Media Gateway Controller (MGC) dan Media Gateway
(MG), yang keberadaanya dapat terpisah atau tergabung.
• MGC bertanggung jawab dalam Call Signalling dan semua fungsi yang tak
berkaitan dengan Media
• MG sebaliknya memegang fungsi yang yang berkaitan dengan Media
Stream
4. Gatekeeper (GK)
Dalam system H.323 Gatekeeper berfungsi sebagai “address Translation” dan
“Control Access” untuk masuk atau berhubungan dengan terminal H.323, MG,
atau MCU. Endpoint mendaftarkan diri mereka masing-masing ke Gatekeeper.
Setiap Endpoints yang mendaftarkan diri mereka ke dalam sebuah GK
membentuk sebuah zone H.323
Fungsi Gatekeeper :
a. Address Translation
Endpoints mendaftarkan H.323 aliases dan Call Signalling IP mereka ke
Gatekeeper.
Gatekeeper kemudian menerjemahkan H.323 alliases ke dalam bentuk Call
signalling IP.
b. Control Access
Fungsionalitas Gatekeeper
• Admission and Bandwidth Control
Setiap panggilan dalam zone H.323 mendapat autorisasi dari GK
• Call Control (Call Transfer, Call forwarding busy)

Registration Admission and Status (RAS) :
• Didefinisikan dalam H.225
• RAS messages dikodekan menggunakan ASN.1
• Gatekeeper Discovery
• Gatekeeper Registration
• Admission Control
• Bandwidth Control
• UDP ports 1718 (discovery) / 1719

1. Proxy Server
Proxy Server merupakan host jaringan yang berperan sebagai perantara
yang bertujuan untuk meminta request atas nama client yang lain. Proxy
harus bertindak sebagai server dan client, dia harus mengarahkan SIP
request pada user agent server, dan mengarahkan SIP respons pada user
agent client . Proxy server juga berfungsi untuk melakukan routing,
memastikan request disampaikan pada yang berhak menerima, dan juga membuat kebijakan seperti menyakinkan bahwa pemakai tertentu diijinkan
untuk melakukan panggilan.
2. Redirect Server:
Redirect Server merupakan kesatuan logika yang mengarahkan satu klien
pada perangkat pengganti dari Uniform Resorce indicators (URIs) untuk
menyelesaikan tugas request.
3. Registrar Server
Registrar Server menerima dan memproses pesan pendaftaran yang
mengijinkan lokasi dari suatu endpoint dapat diketahui keberadaannya.
Registrar Server ini kerjanya berhubungan dengan Location Server.
4. Location Server
Location Server menyediakan service untuk database abstrak yang berfungsi
mentranslasikan alamat dengan kata / keterangan yang ada pada domain
jaringan.

Nilai-nilai dari kode satatus yang serupa dengan penggunaan pada HTTP, dibagi
dalam enam kategori yaitu :
1. 1xx
Provisional, request telah diterima dan sedang melanjutkan proses.
2. 2xx
Success, tindakan dengan sukses diterima, dipahami, dan disetujui.
3. 3xx
Redirection, tindakan lebih lanjut diperlukan untuk memproses permintaan
ini.
4. 4xx
Client Error, permintaan berisi sintak yang salah dan tidak bisa dikenali oleh
server sehingga server tidak dapat memprosesnya.
5. 5xx
Server Error, server gagal untuk memproses suatu permintaan yang sah.
6. 6xx
Global Failure, permintaan tidak dapat dipenuhi oleh server manapun.

Protokol yang terlibat dalam SIP
SIP menggabungkan beberapa macam protokol baik itu dari standar yang
dikeluarkan oleh IETF sendiri maupun oleh ITU-T. Protokol SIP didukung oleh beberapa
protokol, antara lain:
IETF Session Description Protokol (SDP)
SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media dalam suatu komunikasi.
Tujuan protokol SDP adalah untuk memberikan informasi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi.
a. IETF Session Annoucement Protocol (SAP)
SAP merupakan suatu protocol yang setiap periode waktu tertentu
mengumumkan parameter dari suatu sesi konferensi.
b. IETF Real-Time transport protocol (RTP)
Protocol RTP menyediakan transfer media secara real time.
c. Real-Time Control Protokol (RTCP)
RTCP mengatur sesi secara periodik mentrasmit paket yang berisi
feedback atas kualitas dari distribusi data.
d. ITU_T Codec
Algoritma pengkodean yang direkomendasikan, seperti G.723.1, G711,
G.728, dan G.729 untuk audio, atau H.261 untuk video.
komunikasi agar penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi.

0 komentar:

Copyright © 2009 - marnala b. w. sibuea - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template